Jumat, 06 Juli 2018
JUAL MAINAN EDUKASI, BAJU ANAK BALITA PONTIANAK - TERMURAH!!!Para ahli teori pendidikan sering mendefitusikan kecerdasan sebagai kemampuan buat mempelajari pengetahuan baru dan kemudian kemampuan buat menerapkan pengetahuan itu buat menciptakan hal-hal baru atau buat menghadapi situasi baru. Seperti yang dikatakan Trudee Romanek dalam Aha !: Buku Paling Menarik yang Kamu Baca tentang Intelejensi, "kecerdasan benar-benar tentang seberapa baik Kamu mengatasi dunia." Orangtua pasti ingin anak-anak mereka semua bekerja dengan baik di dunia, jadi apa yang bisa mereka semua lakukan buat memastikan bahwa anak-anak mereka semua menjadi secerdas mungkin?
Anak-anak dilahirkan dengan potensi tertentu buat menjadi cerdas. Kemudian, seperti yang dicatat Romanek, "seberapa cerdas seorang anak sebenarnya menjadi tergantung pada seberapa keras dia mengerjakan otaknya!" Oleh karenanya, adalah demi kepentingan terbaik anak, buat menantangnya secara terus-menerus dan selalu memaparkannya kepada pengalaman belajar baru. Sebagaimana Romanek tunjukkan pada anak-anak, "semakin banyak yang Kamu lakukan dan pelajari, semakin cerdas Kamu nantinya."
Beberapa anak secara alami berbakat, dengan potensi kecerdasan di luar norma. Sangat penting bagi anak-anak itu buat memiliki otak mereka semua dirangsang oleh paparan pengetahuan, tantangan, dan kegiatan baru. Jika tidak, mereka semua bisa menjadi bosan dan tidak termotivasi dan akhirnya mulai berprestasi meskipun potensi besar mereka semua buat berhasil.
Tentu saja, orang-orang tua dari anak-anak berbakat menginginkan yang terbaik buat anak-anak mereka. Tapi, seperti Nancy M. Robinson, Ph.D., Sally M. Reis, Ph.D., Maureen Neihart, Psy.D., dan Sidney M. Moon, Ph.D. Catatan dalam artikel mereka semua "Masalah Sosial dan Emosi yang Menghadapi Siswa Berbakat dan Berbakat" dalam Perkembangan Sosial dan Emosional Anak Berbakat, orang-orang tua yang bermaksud baik itu "sering merasa bingung buat mengetahui cara terbaik mendukung perkembangan anak mereka. Mereka ingin bantuan. ..in memperlebar dan memperdalam pembelajaran anak-anak mereka semua melalui kegiatan keluarga, tutor luar, atau pelatih. " Pada dasarnya, mereka semua bisa menggunakan beberapa saran buat bagaimana membantu anak-anak mereka semua belajar di luar lingkungan sekolah.
Bagaimana, kemudian, bisakah orang-orang tua membantu anak yang berbakat dengan cara yang praktis? Kenneth R. Chuska, Ph.D., menyarankan dalam Pembelajaran Berbakat K-12: Panduan Praktis buat Kurikulum dan Pengajaran yang efektif yang orang-orang tua tanyakan kepada diri mereka semua sendiri, "Apakah rumah kami menyediakan lingkungan yang menstimulasi? Apakah rumah kami menyediakan suplemen atau persembahan tambahan yang membantu dalam persembahan sekolah anak kita? " Setelah semua, lingkungan yang penuh dengan peluang yang tepat dan merangsang buat belajar adalah salah satu hal yang paling berharga yang orang-orang tua bisa berikan buat setiap anak, berbakat atau tidak. Dan satu cara buat menciptakan lingkungan itu adalah melalui pemilihan yang bijaksana dan penggunaan mainan edukatif.
Bagaimana cara mengetahui mainan mana yang paling cocok buat mengembangkan kecerdasan anak berbakat? Chuska menjelaskan bahwa semua pelajar berbakat berbagi beberapa kualitas, seperti motivasi diri, menggali lebih dalam topik sekolah daripada yang diminta oleh guru mereka, dan ingin menerapkan pengetahuan baru buat proyek-proyek konkrit. Singkatnya, mereka semua adalah siswa yang tidak hanya belajar pengetahuan baru, tetapi yang ingin melakukan hal-hal dengan informasi baru itu.
Di luar karakteristik umum itu, bagaimanapun, pelajar berbakat biasanya berbakat di bidang tertentu. Chuska mengutip studi pemerintah federal yang membagi pembelajar berbakat ke dalam:
Berbakat Akademis: anak-anak yang belajar dengan baik pengetahuan baru di bidang konten tertentu.
Kesan Berpikir Kreatif: anak-anak yang suka mencari solusi orisinal dan independen buat masalah kreatif.
Keahlian Seni Visual dan Performing: anak-anak yang memiliki kontrol yang baik terhadap keterampilan motorik mereka, bisa mengekspresikan diri mereka semua sendiri meskipun seni, pandai dalam memahami hubungan spasial, dan yang suka menghasilkan kreasi mereka semua sendiri daripada menyalin apa yang orang-orang lain lakukan.
Psychomotor Gifted: anak-anak yang memiliki koordinasi fisik bintang dan unggul dalam usaha atletik.
JUAL MAINAN EDUKASI, BAJU ANAK BALITA PONTIANAK
Orangtua anak berbakat, oleh karena itu, akan ingin memilih mainan yang diarahkan buat merangsang dan menantang anak-anak mereka semua di area di mana anak-anak itu berbakat:Seorang anak yang berbakat secara akademis akan menikmati permainan yang membantu dia melatih keterampilan ingatannya, mempelajari fakta dan informasi baru tentang dunia, atau menggunakan pengetahuan spesifiknya di area di mana dia berbakat. Misalnya, seorang anak yang berbakat secara akademis dalam bahasa akan menikmati permainan yang memungkinkan dia bermain dengan huruf dan kata-kata, seperti game Word Spin.
Seorang anak yang berbakat secara intelektual bisa menikmati menggunakan keterampilan berpikir buat mencari tahu cara-cara merakit bentuk geometris seperti Cliko Foxmind, atau menggunakan perangkat sains dan keterampilan proses sains buat mempelajari dan menarik kesimpulan tentang hal-hal di alam.
Seorang anak yang menunjukkan bakat seni rupa dan pertunjukan harus diberikan mainan sesuai dengan minatnya. Misalnya, jika minatnya ada pada seni visual, dia harus diberi lempung, kertas origami, cat, dan perlengkapan seni lainnya. Jika seni pertunjukan, ia harus diberikan mainan bermain peran seperti patung, alat bermain, kostum, dan alat peraga lainnya buat permainan imajinatif.
Anak berbakat psikomotor harus diberikan peralatan atletik dan mainan lain buat bermain aktif secara fisik.
Seiring dengan memperhatikan hal di atas, orang-orang tua harus mempertimbangkan beberapa masalah umum. Meskipun seorang anak berbakat secara mental di luar usianya, ia masih anak-anak dan mainan apa pun yang diberikan kepadanya harus mengandung hanya konten yang sesuai usia dan aman buat anak seusianya buat ditangani.
Orang tua juga harus mempertimbangkan gaya belajar anak. Pelajar kinestetik belajar hal-hal baru terbaik dengan melakukannya dalam pendekatan "langsung". Pembelajar auditori menguasai informasi baru dengan baik dengan mendengar atau membacanya. Pembelajar visual melakukannya dengan baik dengan cara menyajikan informasi baru dalam bentuk visual, melalui gambar atau tindakan.
Dengan sedikit pengetahuan dan perhatian, orang-orang tua bisa membantu anak mana pun, berbakat atau tidak, mengembangkan kecerdasannya sebaik mungkin. Apa yang pada akhirnya akan membantu kebanyakan anak adalah mengetahui bahwa orang-orang tuanya cukup peduli buat menciptakan lingkungan bermain yang menarik dan merangsang yang disesuaikan dengan kebutuhan intelektualnya yang tumbuh dan berubah.
